pro-independence Papua is the result of the unfair treatment that the Papuan people receive from the Indonesian government which is considered repressive. marginalization, discrimination, including the lack of recognition of Papua's contributions and services to Indonesia, not optimal development of social infrastructure in Papua
Pembantaian Pekerja Proyek oleh OPM Bukti Pelanggaran HAM di Papua
Pembantaian Pekerja Proyek oleh OPM Bukti Pelanggaran HAM di Papua

Pembantaian Pekerja Proyek oleh OPM Bukti Pelanggaran HAM di Papua

Pekerja Proyek PT. TJP ditembak oleh OPM

Pembantaian Pekerja Proyek oleh OPM Bukti Pelanggaran HAM di Papua

Westnoken Jakarta – Kejadian tragis yang menimpa Raiomon Gustam Kailimang, seorang pekerja Proyek Tigi Jaya Permai (TJP) asal Makassar yang dibunuh dengan sadis dan brutal oleh anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Distrik Sugapa, Intan Jaya, pada 13 Agustus 2024, menjadi bukti nyata kebrutalan OPM. Tindakan keji ini semakin memperkuat pandangan bahwa OPM selalu memprovokasi dan memicu kerusuhan di berbagai wilayah di Papua. Dengan tindakan yang tidak berperikemanusiaan ini, OPM kembali menunjukkan wajah aslinya sebagai kelompok yang terkenal sadis dalam melancarkan teror dan kekerasan, tidak hanya kepada aparat keamanan tetapi juga kepada masyarakat sipil yang tak bersalah.

Pembunuhan ini menambah deretan panjang pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang dilakukan oleh OPM, yang mengklaim berjuang untuk kebebasan Papua, justru telah banyak melakukan tindakan yang menindas dan merenggut nyawa masyarakat sipil yang tidak bersalah. Pembunuhan sadis dan brutal dilakukan oleh OPM dari kelompok VIII Intan Jaya, Lewis Kogoya terhadap Raiomon Gustam Kailimang yang sedang mengambil air di Kali Wabu, yang ditembak dari jarak sekitar satu meter dan mengalami luka tembak di telinga kiri tembus telinga kanan, lengan kanan dan dada kanan, menunjukkan bahwa OPM tidak memiliki belas kasihan dan dengan sengaja menyebarkan teror di tengah-tengah masyarakat. Padahal, masyarakat Papua dikenal cinta damai dan ingin hidup dengan aman tanpa harus terjebak dalam konflik yang terus-menerus diprovokasi oleh OPM.

Tidak hanya melakukan kekerasan, OPM juga memperdaya masyarakat Papua agar menyerang pemerintah, padahal kenyataannya mayoritas masyarakat Papua menginginkan kedamaian dan kemajuan pembangunan. Dengan terus memprovokasi konflik dan menebar ketakutan, OPM hanya akan membawa dampak buruk bagi masyarakat Bumi Cenderawasih. Bukannya mencapai tujuan mereka, tindakan OPM justru semakin mengisolasi Papua dari kemajuan dan menciptakan penderitaan yang berkepanjangan bagi warga Papua.

Oleh karena itu, aparat keamanan TNI-Polri untuk menindak tegas aksi-aksi kekerasan yang dilakukan oleh OPM guna mewujudkan kedamaian di Papua. Aparat keamanan harus terus menjaga stabilitas wilayah dengan melindungi masyarakat dari ancaman kekerasan serta menegakkan hukum tanpa pandang bulu. Tindakan tegas ini diperlukan untuk memastikan bahwa Papua tetap aman dan masyarakatnya dapat hidup dengan tenang dan damai, bebas dari teror dan ancaman yang terus-menerus dilancarkan oleh OPM.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *