
Dirgahayu Republik Indonesia ke 79, Papua Maju dan Sejahtera
Westnoken Jakarta Pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia Merdeka dari penjajahan kolonial Belanda, seluruh masyarakat Indonesia menyambut penuh dengan riang gembira. Begitu juga dengan masyarakat Papua merayakan hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 79 pada tahun 2024 ini dengan mengadakan lomba-lomba yang diikuti oleh mama-mama Papua dan anak-anak. Euforia kemeriahan dalam merayakan kemerdekaan Republik Indonesia terlihat dari seluruh masyarakat di Papua. Masyarakat Papua begitu antusias dan wajah penuh kebahagiaan suka cita. Adanya kemeriahan dalam merayakan hari kemerdekaan Republik Indonesia ini membuktikan bahwa masyakat Papua turut mesakan adanya kehadiran negara di dalam kehidupan mereka. Ajakan dan propaganda Organisasi Papua Merdeka (OPM) untuk tidak merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 79 merupakan aksi penolakan dari segelintir kelompok separatis hanya untuk kepentingan mereka sendiri dan bukan mewakili masyakat Papua.
Dengan usia yang sangat matang ke 79 ini, Pemerintah fokus dan berkomitmen untuk membangun Infrastruktur Papua di segala bidang. Selain mendukung kemajuan Papua, pembangunan berbagai sektor diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sehingga bisa dikatakan bahwa Pembangunan di Tanah Papua merupakan skala prioritas dan harus diperhatikan secara khusus dan menyeluruh. Sederet Pembangunan Infrastruktur Papua dimana Salah satu pembangunan yang bisa dilihat adalah dari segi pembangunan infrastruktur seperti Stadion Papua Bangkit dan Jembatan Youtefa yang telah berdiri megah di Papua dan Papua juga dipercaya sebagai menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional XX tahun 2021 lalu. Prioritas pemerintah dalam pembangunan jalan Trans Papua adalah memudahkan akses masyarakat dalam menjalankan aktivitas. Bagi para pedagang atau wirausaha, misalnya, ongkos kirim barang dan ongkos BBM bisa dihemat dan mampu memperoleh keuntungan yang lebih banyak.

Tidak hanya pembangunan infrastruktur, pemerintah juga berupaya menyesuaikan harga berbagai komoditas di Papua, seperti contohnya adalah harga semen dimana harga semen di Papua bisa mencapai 2 juta rupiah per saknya. Namun kini, dengan adanya Jalan Trans Papua harganya bisa ditekan menjadi 500.000 hingga 650.000 rupiah saja per saknya karena trans Papua tersebut membuat ongkos pengiriman lebih murah dan berpengaruh pada murahnya harga semen yang sebelumnya harus dibawa dengan pesawat. Terkait pemekaran wilayah, banyak masyarakat Papua yang mendukung. Mereka melihat dengan adanya penambahan provinsi baru maka pembangunan akan lebih gencar lagi dan akan menguntungkan masyarakat.
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2021 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua sehingga Papua memiliki kewenangan khusus yang diakui dan diberikan kepada Provinsi Papua untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi dan hak dasar masyarakat Papua. Pemerintah melalui berbagai program demi terwujudnya Papua Mandiri, Adil, dan Sejahtera”, dengan tiga misi, yaitu Papua Sehat, Papua Cerdas, dan Papua Produktif sehingga dapat membawa generasi muda Papua menuju Indonesia Emas 2045.KinjengIreng (Pegiat Literasi)