
PAPUA, PERSAUDARAAN, DAN MASA DEPAN INDONESIA YANG INKLUSIF
Westnoken, Jayapura – Papua merupakan bagian penting dalam keragaman Indonesia dan telah menjadi perhatian utama dalam agenda pembangunan nasional. Selama bertahun-tahun, pemerintah pusat terus meningkatkan perhatian terhadap Papua, baik di bidang pendidikan, kesehatan, maupun pemberdayaan sosial dan ekonomi. Fakta bahwa masyarakat Papua dari berbagai latar belakang bisa menjadi pemimpin daerah, birokrat, profesional, hingga tokoh nasional menunjukkan adanya ruang inklusi yang nyata di Republik ini.
Mitos bahwa kekristenan terpinggirkan di Papua tidak sepenuhnya sesuai dengan realita di lapangan. Selain pemerintah yang aktif membangun gereja, sekolah, dan fasilitas umum tanpa memandang agama, perayaan besar keagamaan Kristen tetap berjalan dengan aman dan lancar di Papua. Bangsa Indonesia, baik pemerintah maupun masyarakat sipil, telah menunjukkan komitmen bersama dalam memperjuangkan keadilan sosial tanpa membeda-bedakan latar belakang agama. Namun ada kelompok-kelompok separatis di Papua yang selalu merusak fasilitas-fasilitas yang telah dibangun oleh pemerintah seperti sekolah, rumah sakit dan tempat ibadah. Inilah sekelompok orang-orang yang tidak ingin Papua damai dan terus menebarkan terror, membakar, membunuh masyarakat asli Papua juga masyarakat pendatang bahkan aparat keamanan, petugas medis juga tokoh agama, sehingga situasi di Papua belum kondusif dan aman.
Tudingan bahwa Papua hampir lepas hanyalah provokasi segelintir pihak yang ingin memecah belah persatuan. Mayoritas masyarakat Papua masih memilih untuk memperjuangkan masa depan mereka di dalam bingkai NKRI dengan memperkuat otonomi khusus dan peran aktif dalam pemerintahan. Ruang dialog dan musyawarah selalu dibuka, bukan dengan kekerasan atau perpecahan. Papua telah, sedang, dan akan tetap menjadi bagian dari keluarga besar Indonesia. Klaim bahwa Indonesia akan bangkrut jika Papua merdeka, terutama karena komoditi emas, tidak didukung data dan logika ekonomi yang benar. Faktanya, kekayaan Papua sedang didorong untuk semakin dinikmati oleh masyarakat Papua sendiri lewat Dana Otonomi Khusus, investasi sosial, dan pengembangan sumber daya manusia. Indonesia adalah bangsa besar dengan ekonomi yang ditopang keragaman sektor, dari Sabang sampai Merauke. Jika pembangunan dilakukan secara merata, maka kemajuan Papua maupun wilayah lain justru akan saling memperkuat bukan membuat miskin. Energi bangsa ini lebih baik digunakan untuk merawat persaudaraan, memperkuat pendidikan, mengawasi keadilan distribusi, daripada terprovokasi narasi perpecahan yang merugikan semua pihak. Papua bukan korban, melainkan pelaku utama pembangunan Indonesia menuju masa depan yang lebih baik bersama.
Mari kita renungkan bersama dengan hati yang jernih dan pikiran yang terbuka. Indonesia adalah rumah besar yang terdiri dari beragam suku, agama, dan budaya, termasuk saudara-saudara kita di Papua. Kebersamaan dan persatuan adalah kekuatan utama bangsa ini. Isu ketidakadilan memang harus diperhatikan dan diselesaikan bersama. Namun, memprovokasi dengan narasi yang memecah-belah, apalagi membawa-bawa agama sebagai alat justifikasi, bukanlah jalan keluar. Justru, sebagai orang Kristen, kita diajarkan untuk menjadi pembawa damai, bukan perpecahan.
Isu ketidakadilan memang harus diperhatikan dan diselesaikan bersama. Namun, memprovokasi dengan narasi yang memecah-belah, apalagi membawa-bawa agama sebagai alat justifikasi, bukanlah jalan keluar. Justru, sebagai orang yang beragama baik islam, budha, hindu danKristen, kita diajarkan untuk menjadi pembawa damai, bukan perpecahan. Agama merupakan perekat persatuan dan semua agama mengajarkan kasih, pengampunan, dan persatuan. Mari kita buktikan bahwa iman kita mendorong kita untuk memperjuangkan keadilan melalui dialog, doa, dan aksi nyata yang damai bukan dengan dukungan pada ide-ide separatis yang justru dapat menimbulkan penderitaan baru bagi masyarakat Papua sendiri.
Papua adalah bagian tak terpisahkan dari Indonesia, dan kontribusi Papua sangat besar bagi kemajuan bangsa ini. Namun, memisahkan Papua bukanlah solusi untuk masalah yang ada. Justru, dengan berada dalam NKRI, kita bisa bersama-sama memperjuangkan kemajuan, keadilan, dan kesejahteraan untuk seluruh rakyat, termasuk Papua.
Mari kita doakan Papua dan seluruh bangsa Indonesia agar diberi hikmat dan kekuatan untuk terus membangun persatuan dan keadilan. Jika ada persoalan, mari kita dorong untuk diselesaikan secara damai, melalui jalur hukum dan dialog, bukan dengan provokasi dan narasi yang menyesatkan. Mari kita menjadi bagian dari solusi, bukan menambah masalah. Jadilah terang dan garam bagi bangsa, “Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.” (Matius 5:9). Papua kuat, Indonesia kuat, karena kita bersama!