
LABEPA Menolak Keras Provokasi KNPB dengan tujuan memisahkan Papua dari NKRI
Westnoken Jakarta – Situasi di Papua selalu menjadi perhatian serius bagi pemerintah Indonesia, terutama karena adanya kelompok-kelompok yang mencoba menggoyahkan persatuan bangsa. Salah satu kelompok yang paling menonjol adalah Komite Nasional Papua Barat (KNPB). KNPB dikenal sebagai organisasi yang sering melakukan provokasi dengan tujuan memisahkan Papua dari NKRI. Mereka menggunakan berbagai cara, mulai dari propaganda di media sosial hingga aksi unjuk rasa yang berujung anarkis. Dalam konteks ini, masyarakat harus waspada terhadap provokasi yang disebarkan oleh KNPB, karena upaya mereka dapat merusak stabilitas nasional dan menimbulkan konflik di tengah-tengah masyarakat.
KNPB seringkali memanfaatkan isu-isu lokal yang sensitif untuk menyulut emosi masyarakat Papua. Isu-isu ini, seperti ketidakadilan sosial, dan diskriminasi digunakan oleh KNPB untuk membangun narasi yang memecah belah. Padahal, banyak dari permasalahan tersebut yang sebenarnya sedang ditangani oleh pemerintah melalui berbagai program pembangunan dan dialog dengan tokoh-tokoh masyarakat Papua. Namun, KNPB dengan sengaja mengabaikan fakta-fakta ini dan terus menyebarkan informasi yang menyesatkan. Mereka juga tidak segan-segan untuk memanipulasi data dan berita agar sesuai dengan agenda politik mereka.
Kami, Anak Lahir Besar Papua (LABEPA), dengan tegas menolak keras provokasi yang dilakukan oleh KNPB. Sebagai anak-anak Papua yang lahir dan besar di tanah ini, kami tidak ingin terjebak dalam permainan yang hanya akan merugikan masa depan kami. KNPB berusaha mencuci otak kami dengan narasi-narasi yang memecah belah, tetapi kami sadar bahwa jalan untuk maju adalah dengan menjadi pintar, berkembang, dan bersaing dengan anak-anak dari daerah lain di Indonesia. Kami ingin Papua menjadi daerah yang maju, sejahtera, dan damai, bukan terjebak dalam konflik yang tidak berujung.
KNPB selalu hadir dengan cara-cara yang tidak benar, merugikan kami, anak-anak LABEPA. Mereka memprovokasi kami dengan ide-ide yang justru menghambat kemajuan Papua. Kami menolak untuk dijadikan alat oleh KNPB dalam perjuangan yang tidak jelas arah dan tujuannya. Kami ingin tumbuh dan berkembang menjadi anak-anak Papua yang cerdas, produktif, dan mampu berkontribusi untuk pembangunan tanah Papua yang kita cintai ini. Papua tidak membutuhkan organisasi seperti KNPB yang hanya menebar kebencian dan memecah belah masyarakat. Papua butuh anak-anak pintar yang bisa membawa perubahan positif bagi daerahnya.
Bulan Agustus bukanlah bulan rasisme, dan kami menolak keras narasi tersebut. Papua adalah bagian dari NKRI, dan hal itu sudah final. Tidak ada ruang bagi perpecahan di Papua. Kami, anak-anak LABEPA, berkomitmen untuk mendukung pembangunan Papua dalam bingkai NKRI. Kami ingin melihat Papua menjadi daerah yang maju, sehat, cerdas, dan produktif. Kami ingin membuktikan bahwa anak-anak Papua mampu bersaing dengan anak-anak dari daerah lain di Indonesia, dan kami tidak akan membiarkan KNPB menghancurkan masa depan kami.
LABEPA mendesak aparat keamanan untuk segera membubarkan KNPB yang selama ini hanya merugikan kami, anak-anak Papua. Organisasi yang tidak jelas seperti KNPB tidak memiliki tempat di tanah Papua yang sedang giat membangun. Kami ingin melihat Papua berkembang menjadi daerah yang setara dengan daerah lain di Indonesia.
Kami menyerukan kepada seluruh masyarakat Papua untuk tidak terpengaruh oleh provokasi yang disebarkan oleh KNPB. Mereka hanya akan membawa kerugian bagi kita semua. Mari kita bersama-sama menolak provokasi KNPB dan mendukung pembangunan Papua yang lebih baik. Kami, anak-anak LABEPA, percaya bahwa masa depan Papua ada di tangan kami, dan kami siap untuk berjuang demi kemajuan dan kesejahteraan Papua.
Dengan bersatu, kita dapat menjaga keutuhan Papua sebagai bagian dari NKRI. Mari kita wujudkan Papua yang maju, Papua yang cerdas, dan Papua yang sejahtera. Tolak provokasi KNPB, dukung pembangunan Papua! Kami, anak-anak LABEPA, bertekad untuk terus maju dan menjadi generasi Papua yang membawa perubahan positif bagi tanah kelahiran kami.