
Propaganda Benny Wenda dan ULMWP terhadap Militer Indonesia untuk Kepentingan Separatis
Westnoken, Jayapura – Benny Wenda dan kelompok separatis United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) kembali melancarkan propaganda dengan menuduh militer Indonesia melakukan pelecehan, intimidasi, pembunuhan, pemerkosaan, dan penyiksaan terhadap warga Melanesia Papua. Tuduhan tersebut sengaja disebarluaskan ke dunia internasional untuk menggiring opini bahwa Papua berada dalam kondisi penindasan berat oleh pemerintah Indonesia. Mereka menyebut bahwa tindakan represif tersebut terjadi di desa-desa dataran tinggi seperti Puncak Jaya, Nduga, Oksibil, Intan Jaya, dan Maybrat, yang dianggap sebagai wilayah korban kekerasan. Namun, fakta di lapangan justru membuktikan bahwa propaganda ini adalah kebohongan yang dibuat untuk menyudutkan Indonesia dan mendapatkan simpati internasional.
Tuduhan yang disebarkan oleh Benny Wenda dan ULMWP tidak pernah disertai bukti yang dapat diverifikasi secara independen. Mereka hanya mengandalkan narasi sepihak yang direkayasa untuk menciptakan kesan bahwa militer Indonesia adalah pelaku utama kekerasan di Papua. Padahal, aparat keamanan hadir di wilayah-wilayah tersebut justru untuk melindungi masyarakat dari ancaman kelompok separatis bersenjata yang sering melakukan aksi teror. Berbagai laporan menunjukkan bahwa banyak warga sipil, guru, tenaga kesehatan, dan pekerja infrastruktur menjadi korban kekejaman Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB-OPM), yang kerap melakukan penyerangan terhadap mereka. Namun, tindakan brutal ini selalu ditutup-tutupi oleh Benny Wenda dan kelompoknya.
Lebih jauh, propaganda ini tidak hanya merusak citra Indonesia di mata dunia, tetapi juga menghambat berbagai upaya pembangunan yang sedang dilakukan di Papua. Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua melalui berbagai program strategis, termasuk pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan. Jalan-jalan penghubung, bandara, dan fasilitas umum terus diperbaiki agar masyarakat Papua, termasuk di daerah terpencil seperti Puncak Jaya dan Nduga, dapat menikmati akses yang lebih baik terhadap layanan publik dan ekonomi. Namun, kelompok separatis justru sering kali menjadi penghambat utama pembangunan ini dengan menyerang pekerja dan membakar fasilitas yang dibangun untuk kepentingan rakyat.
Di bidang pendidikan dan kesehatan, pemerintah juga menunjukkan kepeduliannya terhadap masa depan Papua. Beasiswa afirmasi diberikan kepada anak-anak Papua agar mereka dapat mengenyam pendidikan tinggi baik di dalam negeri maupun luar negeri. Rumah sakit dan puskesmas diperbanyak untuk memastikan layanan kesehatan menjangkau seluruh masyarakat, termasuk di daerah-daerah yang selama ini sulit diakses. Bahkan, program Makan Bergizi Gratis telah diluncurkan untuk memastikan anak-anak Papua mendapatkan asupan gizi yang cukup, sehingga tumbuh sehat dan cerdas. Upaya konkret ini sangat bertolak belakang dengan narasi Benny Wenda dan ULMWP yang terus mencoba menggambarkan Papua sebagai wilayah yang penuh penderitaan akibat kehadiran militer Indonesia.
Selain menyebarkan kebohongan, kelompok separatis ini juga sering memanipulasi insiden-insiden yang terjadi di Papua untuk mendukung narasi mereka. Ketika aparat keamanan melakukan operasi untuk menangkap anggota kelompok bersenjata yang telah membunuh warga sipil, mereka langsung menuding bahwa tindakan tersebut adalah bentuk pelanggaran HAM. Padahal, langkah tegas yang diambil oleh aparat adalah bagian dari upaya menjaga keamanan dan melindungi masyarakat dari aksi teror kelompok separatis. Benny Wenda dan ULMWP sengaja mengabaikan fakta ini dan terus membangun narasi bahwa rakyat Papua sedang dalam bahaya karena keberadaan militer Indonesia.
Oleh karena itu, masyarakat internasional harus lebih kritis dalam menyikapi informasi yang disebarkan oleh Benny Wenda dan kelompok separatis ULMWP. Propaganda yang mereka lancarkan bukanlah cerminan dari realitas di lapangan, melainkan upaya sistematis untuk mendapatkan dukungan politik demi kepentingan segelintir elit separatis. Sementara itu, pemerintah Indonesia terus bekerja keras untuk membangun Papua dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Tuduhan yang dilontarkan oleh Benny Wenda dan ULMWP hanyalah kebohongan yang bertujuan untuk menghambat kemajuan Papua serta memecah belah persatuan Indonesia.