pro-independence Papua is the result of the unfair treatment that the Papuan people receive from the Indonesian government which is considered repressive. marginalization, discrimination, including the lack of recognition of Papua's contributions and services to Indonesia, not optimal development of social infrastructure in Papua
Puncak Jaya Rayakan 1 Mei dengan Pengibaran Bendera Merah Putih dan Menyanyikan Lagu “Indonesia Raya”
Puncak Jaya Rayakan 1 Mei dengan Pengibaran Bendera Merah Putih dan Menyanyikan Lagu “Indonesia Raya”

Puncak Jaya Rayakan 1 Mei dengan Pengibaran Bendera Merah Putih dan Menyanyikan Lagu “Indonesia Raya”

Puncak Jaya Rayakan 1 Mei dengan Pengibaran Bendera Merah Putih dan Menyanyikan Lagu “Indonesia Raya”

Westnoken, Wamena – Pada 1 Mei 2025, sebuah peristiwa bersejarah dan penuh makna terjadi di Puncak Jaya, Papua Tengah, ketika Satgas Yonif 715/Motuliato bersama aparat keamanan (Apkam) dan elemen masyarakat mengibarkan Bendera Merah Putih raksasa di Bukit Zaitun. Kegiatan ini tidak hanya memperingati hari yang sangat penting bagi integrasi Papua ke dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), tetapi juga menjadi simbol rasa nasionalisme yang tumbuh di kalangan masyarakat Puncak Jaya. Pengibaran bendera tersebut dilakukan bersama-sama oleh berbagai pihak, mulai dari aparat keamanan hingga tokoh masyarakat dan agama, seperti Enus Kuluwa, Niles Talenggeng, Mokoniak Tabuni, Pdt. Simon Okowally, dan Erves Wonda, yang menunjukkan solidaritas dan komitmen mereka terhadap NKRI.

Kegiatan ini sangat bermakna mengingat 1 Mei selalu menjadi tanggal yang penuh kontroversi bagi sejarah Papua. Peringatan tersebut selalu diperdebatkan antara dua versi sejarah: satu versi yang menyebutkan hari itu sebagai integrasi Papua dengan Indonesia, sementara versi lainnya, yang digiring oleh kelompok seperti OPM, menganggapnya sebagai aneksasi. Dansatgas Yonif 715/Motuliato, Letkol Inf Prawito, dengan tegas menyatakan bahwa pengibaran bendera ini adalah bentuk perlawanan terhadap propaganda yang berusaha menggiring opini masyarakat dengan narasi yang salah. Pengibaran bendera merah putih raksasa tersebut merupakan bukti nyata dari komitmen masyarakat Puncak Jaya untuk tetap menjadi bagian dari Indonesia.

Aksi ini juga memiliki makna yang lebih dalam dalam membangun rasa cinta tanah air di kalangan masyarakat Puncak Jaya. Bukan hanya aparat keamanan dan tokoh agama yang hadir, tetapi juga masyarakat setempat yang secara penuh antusias berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Salah seorang warga, Telius Wonda, Ketua Klasis GIDI Mulia, mengungkapkan kebanggaan dan rasa syukur yang mendalam atas kegiatan ini. Ia merasa sangat tersentuh dan berharap kegiatan serupa dapat dilaksanakan setiap tahunnya untuk menumbuhkan rasa nasionalisme yang lebih kuat di kalangan masyarakat, terutama di daerah-daerah yang selama ini sering menjadi sorotan karena ketegangan sosial-politik.

Selain itu, pengibaran bendera merah putih raksasa ini juga menunjukkan bahwa masyarakat Puncak Jaya, yang mungkin sering dikaitkan dengan permasalahan sosial-politik, memiliki semangat tinggi dalam membangun Indonesia yang lebih maju dan bersatu. Dalam suasana khidmat sambil menyanyikan lagu “Indonesia Raya”, seluruh masyarakat mengungkapkan rasa cinta tanah air mereka. Kehadiran para tokoh agama dan masyarakat menambah kekuatan simbolis dari pengibaran bendera ini, memperlihatkan bahwa berbagai elemen di Puncak Jaya siap bersama-sama menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Lebih jauh, kegiatan ini juga menjadi momentum penting untuk mempererat hubungan antara masyarakat Puncak Jaya dengan aparat keamanan. Keterlibatan masyarakat dalam kegiatan pengibaran bendera menunjukkan adanya kemitraan yang erat antara masyarakat dan aparat dalam menjaga stabilitas serta menciptakan lingkungan yang kondusif. Kegiatan seperti ini bukan hanya sekadar seremonial, tetapi juga sebuah langkah nyata untuk mewujudkan Papua yang damai, sejahtera, dan bagian tak terpisahkan dari Indonesia. Tentu saja, dukungan dari masyarakat seperti Telius Wonda yang merasa tersentuh dan bangga menjadi bagian dari Indonesia, menggarisbawahi pentingnya keberlanjutan kegiatan semacam ini di masa mendatang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *