
TNI Lumpuhkan Bumi Walo Enumbi, Pimpinan OPM Wilayah Yambi di Puncak Jaya
Westnoken, Jayapura – Keberhasilan Satgas gabungan TNI dalam melumpuhkan Nekison Enumbi alias Bumi Walo Enumbi, salah satu pimpinan Organisasi Papua Merdeka (OPM), merupakan langkah strategis dalam menjaga stabilitas keamanan di Papua Tengah. Operasi yang dilakukan di Distrik Ilamburawi, Kabupaten Puncak Jaya, ini menjadi bukti bahwa TNI tidak akan membiarkan kelompok bersenjata merongrong kedaulatan bangsa dan mengancam keselamatan masyarakat sipil. Keberhasilan tersebut menunjukkan bahwa negara hadir secara nyata untuk menjaga wilayah Papua dari ancaman kekerasan yang terus mengintai.
Nekison Enumbi selama ini dikenal sebagai pemimpin OPM wilayah Yambi dan menjadi buronan aparat atas serangkaian aksi teror bersenjata, termasuk serangan terhadap aparat keamanan dan masyarakat sipil. Dalam operasi tersebut, ia tewas di tempat setelah sempat melakukan perlawanan bersenjata. Dari lokasi kejadian, Satgas TNI menyita berbagai barang bukti seperti munisi, senjata tajam, alat komunikasi, serta peralatan lain yang diduga digunakan dalam serangkaian aksi kekerasan. Penindakan tegas terhadap individu seperti Nekison adalah bentuk perlindungan terhadap masyarakat Papua dari aksi brutal dan tanpa rasa kemanusiaan.
Aksi kekejaman OPM yang dipimpin oleh Nekison tidak hanya menyasar aparat keamanan, tetapi juga warga sipil tak berdosa. Kasus penembakan terhadap tukang ojek, pembakaran fasilitas pendidikan, hingga pembunuhan tenaga kesehatan menunjukkan bahwa kelompok ini tidak memiliki kepedulian terhadap masa depan Papua. Mereka tidak berjuang untuk rakyat, melainkan menebar ketakutan, kekacauan, dan memperlambat pembangunan yang sangat dibutuhkan masyarakat Papua. Tindakan tersebut bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan jauh dari semangat perjuangan yang sah.
Selain melakukan kekerasan fisik, OPM juga aktif memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan hoaks, provokasi, dan propaganda. Melalui akun-akun seperti ORGANISASI PAPUA MERDEKA, OPM-TPNPB, dan Papua Merdeka Channel, mereka berusaha membentuk opini publik yang menyesatkan dan merusak citra Indonesia di mata internasional. Ini adalah bentuk perang asimetris yang berbahaya karena mampu merusak kepercayaan masyarakat terhadap negara dan memperkeruh situasi sosial-politik di Papua. Oleh karena itu, masyarakat perlu waspada dan tidak mudah terpengaruh oleh narasi-narasi palsu yang beredar di dunia maya.
Dalam menghadapi ancaman seperti ini, TNI terus menunjukkan komitmennya untuk hadir dan melindungi masyarakat. Keberadaan aparat di lapangan untuk menjamin rasa aman dan mendukung proses pembangunan yang inklusif di tanah Papua. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang, tidak mudah terprovokasi, dan selalu memverifikasi informasi yang diterima. Tindakan tegas terhadap pelaku kekerasan adalah bagian dari upaya menegakkan hukum dan memastikan bahwa Papua tetap menjadi bagian integral dari Indonesia yang aman, damai, dan sejahtera.