
Kolaborasi TNI, Polri, dan Masyarakat Papua dalam Pembebasan Pilot Susi Air
Westnoken Jakarta – Pembebasan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, yang telah disandera oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) selama 1 tahun 7 bulan, merupakan pencapaian strategis yang signifikan dalam menjaga kedaulatan Indonesia di Papua. Mehrtens disandera oleh kelompok bersenjata pimpinan Egianus Kogoya sejak 7 Februari 2023, dan akhirnya berhasil dibebaskan pada Sabtu, 21 September 2024. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa upaya negosiasi intensif yang melibatkan Pemerintah, TNI, Polri, Pemda-Pemkab dan seluruh elemen masyarakat Papua mampu menyelesaikan krisis ini tanpa harus menimbulkan korban jiwa dari kedua belah pihak.
Proses pembebasan ini merupakan buah dari strategi diplomasi yang cermat dan penuh kesabaran. Presiden Joko Widodo secara khusus mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat, dan menekankan pentingnya pendekatan persuasif dalam menghadapi situasi penyanderaan ini. Dalam setiap langkah, keselamatan Philip Mark Mehrtens selalu menjadi prioritas utama. Pilihan untuk menghindari kekerasan fisik adalah bukti komitmen pemerintah dalam menjaga nilai-nilai kemanusiaan dan kehormatan terhadap hukum internasional. Kesuksesan ini membuktikan bahwa pendekatan dialog dan negosiasi dapat membawa hasil yang lebih baik dibanding tindakan kekerasan.
Keberhasilan pembebasan Mehrtens juga tidak lepas dari kontribusi masyarakat Papua yang mendukung aparat keamanan. Dukungan masyarakat lokal ini sangat penting, baik dalam memperluas akses komunikasi dengan kelompok OPM maupun menciptakan ruang negosiasi yang lebih fleksibel. Kolaborasi erat antara aparat keamanan, pemerintah provinsi dan kabupaten, serta tokoh masyarakat adat memperkuat strategi negosiasi yang akhirnya membuahkan hasil positif. Ini adalah contoh nyata bagaimana pendekatan berbasis komunitas dapat memperkuat upaya penyelesaian konflik secara damai.
Egianus Kogoya dan kelompoknya, yang selama ini menggunakan kekerasan sebagai alat propaganda politik, telah gagal mencapai tujuan mereka melalui penyanderaan ini. Pembebasan Philip Mark Mehrtens memperlihatkan bahwa strategi mereka untuk menekan Pemerintah Indonesia tidak berhasil mematahkan komitmen negara dalam menjaga stabilitas di Papua. Keberhasilan ini juga menjadi peringatan bagi kelompok separatis bahwa Pemerintah Indonesia tetap teguh pada prinsip hukum dan kemanusiaan dalam menyelesaikan konflik.
Ke depan, pembebasan Philip Mark Mehrtens diharapkan menjadi titik tolak untuk memulai dialog lebih luas dalam penyelesaian konflik di Papua. Pemerintah Indonesia terus berkomitmen untuk menjaga keamanan dan kesejahteraan seluruh rakyat Papua melalui pendekatan damai yang menghormati hak asasi manusia. Dengan keberhasilan ini, stabilitas di Papua semakin mantap, sekaligus membuka ruang bagi solusi jangka panjang yang menempatkan kesejahteraan rakyat Papua sebagai prioritas utama.