
Veronica Koman Sebar HOAX Perkeruh Situasi Papua
Westnoken, Jayapura – Provokasi Veronica Koman (Pok Free West Papua (FWP) pada akun media sosial X.com, tanggal 4-5 Maret 2025, bahwa aparat keamanan melakukan penyiksaan terhadap OAP tanpa disertakan bukti yang kuat sebagai upaya untuk membangun citra negatif terhadap Indonesia di mata dunia. Narasi dibuat untuk menciptakan kesan bahwa Papua adalah wilayah yang penuh dengan penindasan dan kekerasan. Padahal, aparat keamanan di Papua bekerja sesuai prosedur dengan mengutamakan penegakan hukum yang berkeadilan. Tidak jarang, aparat juga menjadi korban kekejaman kelompok separatis bersenjata yang menggunakan kekerasan untuk mengganggu stabilitas wilayah. Narasi tersebut sengaja dibuat untuk menutupi fakta banyaknya warga Papua yang mendukung kehadiran TNI-Polri karena peran aktif dalam menjaga keamanan dan mendukung pembangunan di Papua.
Perlu dipahami bahwa provokasi Veronica Koman yang menyebut Aguni Sondegau dihentikan dan dibawa ke pos militer tanpa alasan yang jelas, adalah bentuk manipulasi informasi. Prosedur pemeriksaan terhadap Agumi Sondegau yang dicurigai terkait dengan kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM), merupakan langkah standar untuk menjaga keamanan wilayah yang sering menjadi target gangguan dari kelompok bersenjata. Sedangkan tuduhan bahwa EW dan RK disiksa oleh aparat di Yalimo tanpa alasan yang jelas, juga tampak janggal karena tidak didukung dengan keterangan saksi yang kredibel maupun bukti medis yang sah. Justru aparat keamanan kerap menghadapi tantangan berat di lapangan, termasuk serangan dari kelompok separatis OPM yang menggunakan warga sipil sebagai tameng hidup demi menghindari tindakan tegas dari pihak berwenang.
Upaya kelompok Free West Papua untuk menyebarkan hoaks semacam ini hanya akan memperkeruh situasi di Papua. Narasi provokatif yang disebarkan Veronica Koman berpotensi menanamkan rasa curiga yang berlebihan terhadap pemerintah dan aparat keamanan. Hal ini dapat menghambat upaya pembangunan di Papua, baik dalam sektor infrastruktur, pendidikan, maupun kesehatan, tidak akan berjalan optimal jika masyarakat terus dicekoki dengan informasi yang menyesatkan. Oleh karena itu, masyarakat perlu cermat dalam menyaring informasi dan memahami bahwa kelompok seperti Free West Papua kerap memanfaatkan isu kemanusiaan sebagai kedok untuk mendorong agenda separatis yang bertentangan dengan prinsip NKRI.
Sebagai bangsa yang berkomitmen menjaga keutuhan wilayah dan kesejahteraan seluruh rakyatnya, Indonesia terus berupaya membangun Papua secara inklusif dengan menghormati hak-hak masyarakat adat dan mempercepat pembangunan yang berkelanjutan. Aparat keamanan yang bertugas di Papua tidak hanya berperan dalam menjaga keamanan, tetapi juga aktif membantu masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari pendidikan hingga layanan kesehatan. Oleh karena itu, narasi yang disebarkan Veronica Koman dan kelompok Free West Papua harus dilawan dengan penyampaian fakta yang akurat dan edukasi kepada masyarakat agar tidak mudah termakan propaganda yang menyesatkan.