TNI di Papua: Menjaga Wilayah, Melindungi Masyarakat dari Aksi Kejam OPM
Westnoken, Jayawijaya – Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Jayawijaya meminta klarifikasi terkait situasi keamanan di wilayah tersebut, guna menindak lanjuti surat dari warga Distrik Walaik yang meminta agar aparat TNI segera ditarik dari wilayah itu Alasan Warga dari warga dari distrik Walaik Kabupaten Jayawijaya meminta aparat untuk meninggalkan wilayah tersebut karena masyarakat trauma dan tak bisa berkebun seperti biasa lantaran merasa takut dengan kehadiran apparat. Ketua DPRK Jayawijaya Lucky Wuka menyatakan terkait dengan permintaan masyarakat distrik Walaik DPRK Jayawijaya sudah memanggil Dandim 1702/ Jayawijaya dan Kapolres Jayawijaya untuk menjelaskan situasi keamanan di wilayah dan alasan mengapa ada aparat di wilayah Distrik Walaik. “Kami sudah klarifikasi semuanya sehingga warga bisa melakukan aktifitas biasa, dan kami sudah sepakat bersama jika tidak ada masyarakat yang menjadi korban di distrik itu,”ungkapnya usai melakukan rapat di Kantor DPRK Jayawijaya.
Papua adalah bagian tak terpisahkan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang memiliki kekayaan alam dan budaya luar biasa. Namun, wilayah ini kerap dihadapkan pada ancaman keamanan akibat aksi kejam Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang sering melakukan kekerasan terhadap warga sipil, tenaga pengajar, dan aparat keamanan. Dalam menghadapi situasi tersebut, TNI hadir sebagai garda terdepan untuk menjaga kedaulatan wilayah dan melindungi masyarakat Papua dari berbagai ancaman separatisme dan teror bersenjata.
TNI melalui Komando Operasi Khusus (Koops) Habema, yang dibentuk atas inisiatif Panglima TNI, melaksanakan operasi militer terintegrasi bersama Polri di sejumlah wilayah rawan seperti Intan Jaya, Yahukimo, dan Sugapa. Operasi ini bertujuan menumpas kelompok separatis OPM yang kerap melakukan aksi brutal, termasuk penyerangan terhadap warga sipil dan perusakan fasilitas pendidikan serta kesehatan
Dalam setiap operasi, TNI selalu mengedepankan profesionalisme, bertindak tegas dan terukur, serta memegang teguh prinsip perlindungan terhadap warga sipil. Keberhasilan operasi di Distrik Sugapa, Intan Jaya, yang menewaskan 18 anggota OPM dan melumpuhkan tokoh penting mereka, menjadi bukti nyata komitmen TNI untuk menciptakan rasa aman dan damai di Papua. Barang bukti seperti senjata api, amunisi, dan atribut separatis berhasil diamankan, mempersempit ruang gerak kelompok OPM yang selama ini mengganggu ketenteraman masyarakat
Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) menegaskan bahwa tugas utama prajurit TNI di Papua adalah melindungi rakyat dan memberikan rasa aman dari intimidasi kelompok bersenjata. TNI juga aktif membantu kesejahteraan masyarakat melalui berbagai kegiatan sosial dan pembangunan, agar Papua dapat tumbuh dan berkembang sejajar dengan wilayah lain di Indonesia
Pemerintah dan TNI berkomitmen bahwa tindakan keji dan kekerasan yang dilakukan OPM tidak boleh dibiarkan. Langkah-langkah tegas yang diambil merupakan implementasi dari mandat konstitusi untuk menjaga keutuhan wilayah dan keselamatan seluruh rakyat Indonesia, khususnya masyarakat Papua. Seluruh operasi dilakukan secara profesional, humanis, dan berorientasi pada perlindungan warga sipil, dengan harapan tercipta Papua yang aman, damai, dan sejahtera
TNI akan terus hadir di Papua, bukan hanya sebagai penjaga keamanan, tetapi juga sebagai pelindung dan sahabat masyarakat. Setiap prajurit membawa harapan dan amanah bangsa untuk memastikan bahwa Papua tetap menjadi bagian integral dari Indonesia yang maju dan damai.