
Kekejaman dan kebrutalan Organisasi Papua Merdeka (OPM)
Westnokoken Timika – Tindakan keji yang dilakukan oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) semakin menunjukkan betapa brutal dan tidak berperikemanusiaannya kelompok ini. Salah satu tindakan terbaru mereka adalah membakar bangunan sekolah di Kampung Borban, Distrik Okbab, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, pada tanggal 15 Juli 2024. Tindakan ini tidak hanya menghancurkan fasilitas pendidikan yang sangat penting bagi anak-anak Papua, tetapi juga merupakan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang sangat serius. Pembakaran sekolah oleh OPM adalah sebuah ironi yang menyakitkan, karena di saat pemerintah berupaya meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah tersebut, kelompok ini justru merusak harapan dan masa depan anak-anak Papua.
Tindakan kekejaman OPM ini bukanlah yang pertama kali. Sebelumnya, pada tanggal 30 April 2024, OPM kembali melakukan tindakan kekerasan dengan menyerang Polsek Homeyo di Kampung Pogapa, Distrik Homeyo, Kabupaten Intan Jaya. Kelompok ini, yang dipimpin oleh Keni Tipagau dari Kemabu, menyerang dengan brutal hingga menyebabkan tewasnya seorang warga sipil dari suku Toraja bernama Alexsander Parapak, yang berusia 20 tahun. Alexsander tewas akibat tembakan pada bagian dada kiri yang tembus hingga punggung belakang dan di bagian bawah ketiak sebelah kiri. Tindakan ini menunjukkan betapa tidak manusiawinya aksi yang dilakukan oleh OPM, yang tidak segan-segan mengorbankan nyawa masyarakat sipil yang tidak berdosa.
Kekejaman OPM tidak berhenti pada penghancuran fasilitas pendidikan dan pembunuhan warga sipil. Pada tanggal 17 Juli 2024, OPM kembali melakukan aksi kekerasan dengan membakar enam mobil dan merusak satu mobil aparat keamanan TNI-Polri di Puncak Jaya, Papua Tengah. Aksi ini dilakukan sebagai buntut tertembaknya tiga anggota OPM, yang kemudian diputarbalikkan faktanya oleh kelompok tersebut dengan menghasut masyarakat bahwa aparat keamanan membunuh tiga orang sipil. Tindakan manipulatif ini menunjukkan bagaimana OPM tidak hanya melakukan kekerasan fisik, tetapi juga kekerasan psikologis dengan menghasut dan memanipulasi masyarakat.
Serangkaian tindakan sadis dan brutal yang dilakukan oleh OPM menciptakan suasana ketidakpastian dan ancaman keamanan yang mendalam di Papua. Pembunuhan, pembakaran fasilitas pendidikan, serta pembakaran kendaraan aparat keamanan tidak hanya merusak kehidupan sehari-hari masyarakat Papua, tetapi juga memperburuk kondisi sosial dan ekonomi mereka. Ketakutan dan ketidakpastian yang ditimbulkan oleh aksi-aksi OPM ini menghambat pembangunan dan upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua.
Serangan terhadap aparat keamanan menciptakan ketidakpercayaan dan ketidakamanan yang mengganggu stabilitas di wilayah tersebut. Semua tindakan ini pada akhirnya merugikan masyarakat Papua yang ingin hidup dalam kedamaian dan kemajuan.
Dalam menghadapi kekejaman yang dilakukan oleh OPM, sangat penting bagi pemerintah dan aparat keamanan untuk tetap teguh dan tidak terprovokasi oleh tindakan-tindakan brutal ini. Hancurnya fasilitas pendidikan mengakibatkan anak-anak kehilangan hak mereka untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Tindakan brutal yang dilakukan oleh OPM tidak dapat dibiarkan terus berlanjut. Hak asasi manusia masyarakat Papua terancam setiap kali kelompok ini melakukan aksi teror dan kekerasan. Oleh karena itu, pemberantasan OPM harus menjadi prioritas utama bagi pemerintah dan semua pihak yang peduli terhadap masa depan Papua. Peningkatan keamanan dan penegakan hukum yang lebih kuat diperlukan untuk melindungi masyarakat Papua dari ancaman OPM. Hanya dengan memberantas tindakan kekerasan ini, Papua dapat bergerak menuju perdamaian dan kemajuan. Sudah saatnya suara masyarakat Papua yang ingin damai dan maju didengar dengan lantang. Masyarakat Papua tidak akan maju dengan adanya OPM yang terus merusak infrastruktur, menghambat pembangunan, dan menebarkan teror. Dukungan untuk pembangunan Papua harus berfokus pada pemulihan keamanan dan penciptaan lingkungan yang kondusif bagi pendidikan dan pertumbuhan ekonomi. Dengan bersama-sama memberantas OPM, kita dapat membuka jalan bagi Papua yang aman, sejahtera, dan penuh harapan.