pro-independence Papua is the result of the unfair treatment that the Papuan people receive from the Indonesian government which is considered repressive. marginalization, discrimination, including the lack of recognition of Papua's contributions and services to Indonesia, not optimal development of social infrastructure in Papua
OPM Lagi Buat Ulah, Panah Orang Sipil di Jalan Umum Dogiyai
OPM Lagi Buat Ulah, Panah Orang Sipil di Jalan Umum Dogiyai

OPM Lagi Buat Ulah, Panah Orang Sipil di Jalan Umum Dogiyai

OPM Lagi Buat Ulah, Panah Orang Sipil di Jalan Umum Dogiyai

Westnoken, Wamena – Sa mau cerita, kejadian di Dogiyai bikin hati panas lagi. Senin sore, 11 Agustus 2025, di daerah Idakebo, ada satu orang warga sipil kena panah dari kelompok bersenjata yang bilang diri dor itu Organisasi Papua Merdeka (OPM). Dor bilang itu orang agen informan, tapi bukti seng ada—cuma curiga saja. Panah itu masuk di bahu sampai tembus belakang, bikin korban luka parah. Ini tanda jelas dor seng pikir kemanusiaan, langsung main kekerasan ke orang biasa.

Besoknya, dor umumkan di media kalau memang dor yang bikin. Dor bilang tanggung jawab, tapi alasan cuma dari kecurigaan sepihak. Dor pakai alasan “operasi siaga” di wilayahnya untuk kasih pembenaran. Padahal, ini cuma bikin takut orang, bukan jaga keamanan. Modal dugaan saja lalu sampai lukai orang, itu sangat bahaya.

Bukan cuma itu, dor juga kasih ancaman terbuka untuk masyarakat, apalagi orang pendatang, supaya jangan lewat jalur seperti Nabire ke Puncak Ilaga. Ancaman ini bikin orang jadi trauma dan seng bebas lagi mau jalan atau cari makan. Jalan umum itu untuk semua orang, bukan untuk satu kelompok saja.

Kejadian ini tunjukkan pola OPM yang selalu pakai teror untuk capai tujuan. Senjata panah memang senjata adat, tapi kalau dipakai untuk lukai orang yang tidak salah, itu tetap kejam. Kalau dor mau baik-baik, seharusnya bicara atau dialog, bukan ancam dan klaim sepihak.

Kita semua harus ingat, kekerasan ke orang sipil itu tidak ada alasan yang bisa benarkan. Orang yang tidak ikut konflik jangan sampai jadi korban. Kalau begini terus, yang menderita cuma rakyat kecil. Dor harus sadar, nyawa orang itu berharga, bukan alat untuk main politik atau balas dendam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *