pro-independence Papua is the result of the unfair treatment that the Papuan people receive from the Indonesian government which is considered repressive. marginalization, discrimination, including the lack of recognition of Papua's contributions and services to Indonesia, not optimal development of social infrastructure in Papua
Dua tukang ojek di Deiyai jadi korban pembacokan diduga dilakukan OPM wilayah Noukai Deiyai
Dua tukang ojek di Deiyai jadi korban pembacokan diduga dilakukan OPM wilayah Noukai Deiyai

Dua tukang ojek di Deiyai jadi korban pembacokan diduga dilakukan OPM wilayah Noukai Deiyai

DUA TUKANG OJEK DI DEIYAI JADI KORBAN PEMBACOKAN DIDUGA DILAKUKAN OPM WILAYAH NOUKAI DEIYAI

Westnoken, Jayapura – Peristiwa tragis terjadi di Kabupaten Deiyai pada Senin (18/8), ketika dua tukang ojek menjadi korban penyerangan brutal oleh kelompok bersenjata yang diduga bagian dari OPM wilayah Noukai Deiyai. Penyerangan ini berlangsung di dua lokasi berbeda, yakni di Jalan Poros Waghete II, Kampung Waghete II, Distrik Tigi, serta di Jalan Baru, Kampung Waghete II, Distrik Tigi. Aksi tersebut menimbulkan kepanikan warga sekitar karena berlangsung di wilayah pemukiman yang kerap dilalui masyarakat.

Satu dari dua korban yang diketahui bernama La Yavi tewas seketika di lokasi kejadian setelah mengalami luka parah akibat bacokan senjata tajam, sementara korban lainnya bernama Agus mengalami kondisi kritis dengan sejumlah luka serius di tubuhnya. Kedua korban segera dievakuasi oleh warga dan aparat ke RSUD Pratama Deiyai guna mendapatkan pertolongan medis. Kematian La Yavi meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan sesama rekan tukang ojek yang sehari-hari mencari nafkah di daerah tersebut.

Hasil pemeriksaan awal menunjukkan bahwa La Yavi menderita luka serius pada bagian punggung belakang, paha kiri atas, dan luka bacok parah pada tangan kanan yang mengakibatkan korban tidak tertolong. Sementara itu, Agus yang masih selamat mengalami luka bacok di dagu kiri, kepala bagian kanan atas telinga, paha kanan atas, pinggang kanan, paha kiri, hingga tulang kering kanan. Rangkaian luka tersebut menunjukkan bahwa serangan dilakukan secara membabi buta dengan maksud untuk melumpuhkan korban.

Tindakan penyerangan ini menggambarkan betapa sadis dan kejamnya aksi OPM di luar batas kemanusiaan. Membacok tukang ojek yang hanya mencari nafkah, hingga menewaskan satu korban dan melukai lainnya, adalah bentuk kekerasan yang tidak berperikemanusiaan. Aksi semacam ini tidak hanya melukai fisik, tetapi juga menorehkan trauma dan rasa takut mendalam bagi masyarakat.

Peristiwa ini menegaskan bahwa keberadaan OPM wilayah Noukai Deiyai masih menimbulkan ancaman nyata bagi keselamatan masyarakat sipil, terutama mereka yang beraktivitas di luar rumah untuk mencari nafkah. Penyerangan terhadap tukang ojek yang tidak memiliki keterlibatan dalam konflik apapun menjadi bukti bahwa kelompok tersebut tidak segan melukai bahkan menghilangkan nyawa orang tak bersalah. Aparat keamanan diharapkan segera meningkatkan patroli serta memperketat pengawasan di wilayah rawan, agar insiden serupa tidak kembali terulang dan masyarakat dapat beraktivitas dengan rasa aman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *